Sepenggal celoteh PUISI dari SAEFUL KOMAR
SEKADAR CATATAN
dengan lambaian tangan dan air mata
memberi petuah yang melimpah
lalu memajang poto-poto kenangan
dan membiarkan tangis ditelan musim
larung di detik-detik senyap dan minim
siang ini seseorang mencela terik
sambil berpayung plastik
meronta dan menolak hilaf
baginya, hidup seperti tongkat estafet
bergantian, berakhir di ujung kemenangan
sore ini seseorang terpekur menyambut senja
sisa kopi masih kental di balik sembab
menukar murung dengan celoteh bocah
pada tegukan terakhir ia mengeja kata berpisah dengan hati-hati
Nov 2020
Bekerja : Di SDN. CIBEUREUM



Thank for Saepul FL
BalasHapusHebat guys...om Idik...open web pgri kertasari...sok ah...pada nimbrung ku curhat, artikel...sing penting kreatif. Kitu mas Joe bilang !
BalasHapus